Sinergi Pemerintah dan Bulog: Meningkatkan Harga Gabah Petani Sumsel

waktu baca 2 menit
Selasa, 11 Feb 2025 19:43 0 67 Redaksi

PalembangTekini – Dalam upaya meningkatkan harga gabah petani di Sumatera Selatan, Pemerintah Provinsi bersama Perum Bulog telah membentuk satuan tugas lintas kementerian dan lembaga. Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut dari instruksi Presiden Prabowo untuk membeli gabah petani dengan harga Rp6.500 per kilogram, serta untuk merespons keluhan petani terkait harga gabah yang rendah. Satuan tugas ini bertujuan memastikan pelaksanaan arahan Presiden dapat dilakukan secara optimal, yang dibahas dalam rapat koordinasi mengenai penyerapan dan pengendalian harga gabah di wilayah tersebut.

Salah satu tantangan yang dihadapi adalah belum optimalnya Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam menyerap gabah petani selama musim panen. Hal ini menyebabkan harga jual gabah di tingkat petani hanya berkisar antara Rp4.900 hingga Rp5.300 per kilogram, yang berdampak negatif pada pendapatan petani padi.

Elen Setiadi, Penjabat Gubernur Sumsel, menekankan pentingnya kolaborasi dari semua pihak untuk memastikan kebijakan Presiden dapat diimplementasikan dengan baik di daerah ini. “Satgas ini akan melibatkan Pemprov, Binda, Bulog, Kodam, Bupati/Walikota, Polda, Dandrem, Dandim, dan Kejaksaan,” jelas Elen dikutip Rabu, 12 Februari 2025.

Pemprov Sumsel dan Badan Urusan Logistik Wilayah Sumsel Babel telah membentuk satuan tugas ini untuk memastikan pelaksanaan arahan Presiden Prabowo dalam penyerapan gabah petani saat musim panen. Bulog juga menginformasikan bahwa mereka memiliki sekitar 10 mitra untuk penyerapan gabah petani, dengan target serapan sebanyak 161.300 ton pada saat panen.

Elen Setiadi menambahkan bahwa Sumsel diharapkan dapat menyerap 161 ribu ton beras. “Diperkirakan hasil panen akan mencapai 700 ribu ton gabah, sehingga kita perlu menyiapkan strategi dan mitigasi, baik untuk pembelian oleh Bulog di harga Rp6.500, maupun untuk pembelian di luar Bulog yang juga diupayakan pada harga yang sama,” ungkap Elen setelah rapat koordinasi.

Provinsi Sumatera Selatan diperkirakan akan memproduksi sekitar 700.000 ton gabah pada tahun 2025, sementara target serapan Bulog adalah sekitar 161.300 ton. Pemprov Sumsel tetap mendorong agar gabah petani di luar pembelian Bulog juga dibeli dengan harga yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp6.500 per kilogram.

“Kami berharap program yang dicanangkan oleh Presiden dapat memberikan harga yang layak bagi petani, yaitu Rp6.500, sementara Bulog dapat menyerap dan meningkatkan ketahanan pangan dengan menyediakan stok cadangan beras pemerintah minimal 161 ribu ton. Semoga ini dapat terwujud,” harap Elen.

Di sisi lain, Kepala Perum Bulog Kanwil Sumsel Babel, Elis Nurhayati, menyatakan bahwa mereka telah menjalin kerjasama dengan 10 pemilik penggilingan di Sumsel untuk membeli gabah sesuai dengan Harga Pokok Penjualan (HPP). “Kami mengimbau para petani untuk tetap menjaga kualitas produksi agar dapat diserap sesuai dengan HPP,” tambah Elis. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Unggulan

LAINNYA