Surfaktan bekerja dengan mengangkat kotoran dari permukaan (roll-up mechanism), mencampurkan minyak dan air (emulsifikasi), serta melarutkan zat yang sulit larut (solubilisasi). Efektivitasnya dipengaruhi oleh konsentrasi, pH, jenis air, suhu, dan interaksi dengan bahan lain. Faktor-faktor ini perlu diperhatikan dalam formulasi produk pembersih seperti sabun, sampo, dan deterjen agar memberikan hasil yang optimal.
Surfaktan atau Surface Active Agents
adalah senyawa yang mampu menurunkan tegangan permukaan air, sehingga
memungkinkan air bercampur dengan minyak dan kotoran. Surfaktan memiliki dua
bagian utama:
·
Hidrofobik (memungkinkan
surfaktan larut dan menyebar dalam air).
·
Hidrofilik
(menarik air, membantu pembilasan).
Struktur ini membuat surfaktan efektif dalam
proses pembersihan.
Surfaktan memiliki tiga mekanisme utama dalam
membersihkan kotoran:
Ketika surfaktan ditambahkan ke dalam air,
molekulnya akan bergerak ke antarmuka antara cairan dan permukaan kotoran.
Surfaktan menurunkan tegangan antara:
· Minyak dan air.
· Permukaan kain atau kulit dengan larutan pembersih.
Proses ini membuat kotoran yang melekat lebih
mudah terangkat dari permukaan.
Surfaktan
berfungsi sebagai emulsifier, yang
memungkinkan minyak dan air bercampur dengan stabil.
·
Pada konsentrasi rendah, surfaktan
hanya menurunkan tegangan permukaan air.
·
Pada konsentrasi tinggi, surfaktan
membentuk misel, yaitu agregat molekul surfaktan yang mengelilingi
minyak atau kotoran berbasis lemak.
·
Bagian hidrofobik
surfaktan mengikat kotoran berminyak, sedangkan bagian hidrofilik tetap
berada dalam air.
Proses ini membuat minyak yang biasanya tidak
larut dalam air dapat terperangkap dalam misel dan dibilas dengan mudah.
Solubilisasi adalah proses di mana surfaktan
meningkatkan kelarutan zat yang sulit larut dalam air.
·
Surfaktan membentuk misel yang
menangkap molekul yang tidak larut dan membuatnya tetap stabil dalam larutan.
·
Ini berguna dalam produk seperti sabun cair
dan sampo, yang harus dapat mengikat dan menghilangkan minyak dari rambut atau
kulit.
Efektivitas surfaktan dalam produk pembersih
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
·
pH larutan:
Beberapa surfaktan lebih efektif pada pH tertentu. Misalnya, FAS bisa
mengalami hidrolisis pada pH di bawah 5.
·
Konsentrasi surfaktan: Pada konsentrasi yang rendah, molekul surfaktan belum cukup untuk
secara efektif menurunkan tegangan permukaan.
·
Jenis air yang digunakan: Air dengan kandungan mineral tinggi (air sadah) bisa mengurangi
efektivitas beberapa surfaktan, terutama surfaktan anionik.
Jika Anda mencari surfaktan
berkualitas tinggi untuk kosmetik, sabun,
sampo, atau produk pembersih lainnya, Bahtera Adi Jaya adalah
distributor bahan kimia terpercaya yang menyediakan berbagai jenis surfaktan
dan bahan kimia lainnya. Kunjungi
Bahtera Adi Jaya untuk mendapatkan surfaktan terbaik sesuai
kebutuhan bisnis Anda.
Artikrl ini juga tayang di vritimes